DKI Jakarta diperkirakan akan terendam air permanen pada tahun 2030 akibat beberapa faktor. Banjir pasang air laut (rob) akibat penurunan permukaan tanah serta banjir akibat hujan yang terus meluas di seluruh wilayah Ibu Kota menjadi faktor DKI Jakarta akan tenggelam.
“Tahun 2030 Jakarta terancam tenggelam permanen. Perluasan genangan air dan banjir rob menjadi faktor,” kata Direktur Eksekutif Walhi Jakarta, Ubaidillah, saat jumpa pers di Kantor Walhi Jakarta, Rabu (18/11).
Spoiler for Baca Selengkapnya:
Ubaidillah menjelaskan, banjir rob di Jakarta diperkirakan akan terus melebar. Saat ini wilayah Jakarta yang terkena banjir rob, yaitu Marunda, Cilincing, Ancol, Pademangan, Muara Baru, Muara Angke, dan wilayah lain.
Beberapa wilayah di Jakarta, ucap dia, telah melanggar tata ruang dengan mengalihkan fungsi lahan terbuka menjadi bangunan sehingga memperluas daerah banjir. Sebagai contoh, bangunan Mega Mall Pluit, Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, kawasan Pantai Indah Kapuk, kawasan Kemang, Kelapa Gading, Senayan, Hotel Mulia, Plaza Senayan, Sudirman Place, Mall Taman Anggrek, Podomoro City, dan wilayah lain.
“Bayangkan saja di Jakarta terdapat 364 pusat perbelanjaan dan 57 mal. Banyak pusat perbelanjaan dan mal yang melanggar tata ruang. Banjir juga akibat 80 persen dari 6.000 ton sampah per hari yang masuk ke saluran air dan mengakibatkan saluran tersumbat,” tegas dia.
Pada tahun 2008, tambah Ubaidillah, sebanyak 514 RW di 151 kelurahan terendam banjir dengan korban yang dirawat sedikitnya 542 orang dan pengungsi 2.451 jiwa. Diperkirakan, pada awal tahun 2010 akan terjadi penambahan antara 5-10 persen wilayah yang terkena banjir.
“Masih ada waktu sekitar dua bulan untuk pemerintah membuat tanggap bencana. Pemerintah harus bergerak cepat mengatasi banjir,” jelas di
(Sumber:forumkami.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar